Bolehkah?
Perih lama belum mau
meninggalkan hati
Masih membekas
menyayat hati
Namun kucoba walau
tertatih
Menutup lembaran lama
menelan duri
Kuberjalan seorang
diri
Tak terasa hari silih
berganti
Kata orang, waktu kan
mengobati
Ku tak percaya
Hingga kutemukan ia di
sana
Dan mata kami saling
beradu
Semula semua biasa saja
Dia dengan dunianya,
ku dengan duniaku
Semua berputar ibarat
roda
Hingga duniaku tak
lagi seindah biasanya
Hingga pikiranku mulai
memikirkannya
Tingkahnya, tatapannya
Perhatiannya,
senyumnya
Bolehkah aku melirik
ia?
Bolehkah aku menatapnya?
Memikirkannya,
merindukannya
Bolehkah ku
mengharapkannya?
Kuingin memulai
percakapan
Kuingin menyapanya,
memanggilnya
Namun apa daya diri
ini
Tak berani
mengungkapkan
Tak berani memulai
Tanpa sadar kumulai
menantikannya
Tanpa sadar kumulai
mengharapkannya
Walau ku tak tahu
kemana harapan itu kan berlabuh
Walau ku tak tahu
apakah harapan itu kan berbalas
Apakah kuboleh
berharap? Bolehkah?
Ku tak mau terjatuh
lagi, Ku tak mau terluka lagi
Namun apa daya diri
ini
Saat sel mulai
menghianati raga
Saat hati mulai
menyimpan rahasia, membohongi otak
Bahkan tangan pun tak
sanggup lagi menggapai
Untuk menghentikan
semua ini
Bolehkah aku?
Tak usah kau jawab,
biarkan waktu yang menunjukkan
Tak usah kau sebarkan
Anggap ini rahasia
Antara Tuhan dan hati
ini,
Tidak termasuk pikiran
ini, namun termasuk dirimu
Comments
Post a Comment